Senin, 10 Agustus 2015

Setan Membantu Pemuda ke Mesjid


Seorang pemuda bangun awal pagi untuk shalat subuh di Masjid. Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid. Di tengah jalan menuju masjid, pemuda tersebut jatuh dan pakaiannya kotor.
Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali ke rumah. Di rumah, dia berganti baju, berwudhu lagi dan berjalan menuju masjid .

Dalam perjalanan kembali ke masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama! Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah. Di rumah, dia sekali lagi, berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju masjid.

Di tengah jalan menuju masjid , dia bertemu seorang lelaki yang memegang lampu.

Dia menanyakan identitas lelaki tersebut. Lelaki itu menjawab, “Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda..’

Pemuda tersebut mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid .

Ketika sampai di masjid, si pemuda bertanya kepada lelaki yang membawa lampu, mengapa tidak masuk dan shalat subuh bersamanya?” Lelaki itu menolak. Pemuda itu mengajak lagi hingga berkali kali dan jawabannya tetap sama.

Pemuda bertanya, “Kenapa menolak untuk masuk masjid dan ikut shalat?” .

Lelaki itu menjawab, “Karena aku adalah Iblis.”

Pemuda itu terkejut mendengar jawaban lelaki itu. .

Syaitan kemudian menjelaskan: Saya melihat kamu berjalan ke masjid dan sayalah yang membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah untuk membersihkan badan dan kembali ke masjid, Allah memaafkan semua dosa dosamu.

Saya membuatmu jatuh kali kedua, dan itupun tidak membuatmu berubah pikiran untuk tinggal di rumah, kamu tetap memutuskan kembali masjid. .

Karena itu, Allah memaafkan dosa-dosa seluruh anggota keluargamu.

Saya kuaatir, jika saya membuat kamu jatuh untuk kali ketiga, jangan-jangan Allah akan memaafkan dosa seluruh penduduk kampungmu. Jadi, saya mesti memastikan bahwa kamu sampai di masjid dengan selamat.

Moral kisah ini:

Jangan biarkan Syaitan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya. Jangan melepaskan sebuah niat baik yang hendak kamu lakukan karena kamu tidak pernah tahu ganjaran yang akan kamu dapat dari segala kesulitan yang kamu temui dalam usahamu untuk melaksanakan niat baik tersebut.

Jangan menyerah pada usaha ke-100 meskipun masih gagal. Siapa tahu keberhasilanmu berada pada usaha ke-101. Silahkan share cerita singkat ini kepada semua temanmu.

[Sumber:http://www.reportaseterkini.com/2015/08/setan-membantu-pemuda-ke-mesjid.html]

Minggu, 15 Februari 2015

Sedikitnya Catatanku

Biar kuceritakan sebuah kisah.
Aku jatuh cinta, pada seorang wanita yang menggugah rasaku, membuatku jatuh cinta setengah mati, kadang ngebut, kadang ngerem mendadak, seperti mengendarai Ferarri baru melewati jalan buntu. Mulus, cepat, menyenangkan, namun menegangkan. Pernahkah kau jatuh cinta model roller coaster seperti itu? Sungguh tak ada bosannya. Indahnya, semilir cintanya, berhembus lebih cepat dari pada angin. Gairah yang kurasa, membuatku merasa bersalah namun dengan mudah kuabaikan. Karena mencintainya, mengubah cara berfikirku, menyingkirkan segala prinsip tentang hati dan cinta. Seperti terjun payung, bebas tanpa hambatan. Seperti indahnya warna-warni musim gugur, sekelebat, romantic, cepat tergantikan.
Meski begitu, kehilangan dirinya merupakan sesuatu. Ada sedih yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Ada patah hati yang tak bisa kukompromi. Kehilangan dirinya, menghilangkan sebagian diriku. Merindukannya, seperti menghadapi musim dingin yang kelabu. Antara putih dan hitam, antara benar menurut hati dan salah menurut diri. Tapi mencintainya, benar-benar menggairahkan hidupku. Kuwarnai cinta ini dengan merah, semerah hatiku, semerah kisahku. Merah yang semangat, merah yang hangat.
Bisa menyentuhnya, adalah menyentuh sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa rasa cintaku itu nyata. Kenyataan bahwa benar-benar ada dirinya yang kucintai. Telah kuhafalkan seluruh lekuk wajahmu, agar mudah bagiku mengingatmu. Namun ternyata, mengingat dirimu seperti mengingat seseorang yang tak pernah kukenal. Begitu sulit untuk dihafal, lebih sulit lagi dilupakan. Mengingat tentangmu, seperti menghafalkan lagu kita bersama. Tergantung suasana. Seperti menghafal lirik dalam lagu-lagu kesukaanmu, mudah jika sudah biasa kudengar. Entahlah, tapi aku suka. Bertengkar denganmu, seperti sedang menyelami hatimu. Memecahkan teka-teki emosimu, dan aku tak pernah tahu jawabannya. Satu hal yang tak bisa kulakukan adalah, menyesali kehadiranmu dalam hidupku, berarti mengingkari rasa cinta yang pernah begitu kuat merajai hatiku. Dan aku tahu itu tak benar. Karena cinta itu nyata kurasa.
Lebih sulit lagi saat aku kehilanganmu. Melepasmu, adalah warna abu-abu. Pertengkaran antara benar dan salah. Aku ingin, tapi tak mampu. Merindumu, adalah rasa bersalah yang tiada habisnya. Melupakanmu, adalah hal yang tak mungkin. Namun mencintaimu, masih sangat kuingat rasanya. Rasa merah yang hangat, merah yang menyala.
Memunculkanmu kembali dalam ingatanku, seperti menggemakan suara dalam gua, menggaung berbalik pada diriku. Kupikir, jika selamanya harus seperti ini, sungguh melelahkan. Ada saatnya, dan mungkin saat inilah waktunya, aku harus merelakan dirimu, untuk tak lagi menghiasi hari-hariku. Karena aku tahu, tak mungkin aku yang melepasmu. Aku tak sanggup melakukannya saat semua hal indah tentangmu, semua hal yang tak indah tentangmu, masih ada dalam hatiku. Kau, tak mungkin bisa kurenggut paksa dari hatiku.
Karena kau ini cinta yang merah. Merah yang hangat, merah yang menyala dengan kuat.
Kehilanganmu, berarti kehilangan sebagian dari diriku. Merindukanmu membuat hatiku kelabu. Melupakanmu, seperti memunculkan seseorang yang tak pernah kukenal, tak mungkin. Mencintainya, masih bisa kurasakan hangatnya. Merah menyala, membakar segalanya.
Karena itulah, kau tak pernah bisa kurenggut paksa dari hatiku. Selalu berputar-putar di kepalaku, memenuhi seluruh hatiku dengan segala tentang dirimu. Kalau bisa, kembalilah padaku, lagi, dengan menyalakan merah ini, menghangatkan hati.
Karena meski layaknya mengendarai Ferarri di jalan buntu, namun rasanya menyenangkan sepenuh hatiku. Cepat, ngebut, mulus, berhenti mendadak, mengagetkan, selamat dan menyenangkan.

Senin, 30 Juni 2014

KAMU NYADAR KLO KAMU BENERAN MAHASISWA ARSITEKTUR, KETIKA.....

1. lo tau beda lavatory sama toilet biasa
2. temen kosan bilang “met pagi” trus lo jawab “met malem”
3. lo bawa sikat gigi di ransel lo
4. pas ada yang nanya nomor telepon lo, lo kasih nomor telepon studio
5. lo gabungin jam makan sehari yang harusnya 3x jadi cuma 1x pas sarapan aja
6. Kratingdaeng dan minuman energi lainnya adalah minuman favorit lo
7. lo ngebungkus kado ulang tahun temen make kertas roti, kertas mentega atau kalkir!
8. kalo nyokap nanya “pengen beli baju atau sepatu buat lebaran?”, kamu jawab “ga usah repot-repot, cukup segitiga grid, bergulung-gulung kalkir, pena 0.1-0.5, prisma color dan mistar sablon”
9. kalo natal tiba, lo berharap semoga Sinterklas ngasih kado kantong tidur
10. lo minum tiga cangkir atau bahkan lebih kopi espresso dalam satu malam
11. lo dengerin lagu yang sama di radio tiga kali bahkan lebih dalam satu malam
12. lo tau banget bedanya aroma lem UHU atau FOX
13. lo bisa hidup tanpa sinar matahari, tanpa berkomunikasi dengan orang-orang atau tanpa makan, tapi lo bisa mati kalau printer atau plotter lo mendadak rusak
14. satu-satunya waktu tidur lo pas mata kuliah umum
15. lo ngilangin kunci rumah dan baru nyadar minggu depannya
16. lo tidur lebih dari enam belas jam pas akhir pekan
17. lo nari-nari kaya orang gila pada jam tiga subuh, padahal lo sama sekali ga lagi mabok
18. lo nulis apa aja pake Rotring, Staedtler atau Yoken
19. lo expert banget kalo make Photoshop, Sketch Up, 3Ds Max sama AutoCAD, tapi kadang-kadang bodoh banget kalo harus pake Excel
20. cuma ambil dua mata kuliah per hari, tapi lo harus mempelajarinya sepanjang hari
21. lebih banyak ngabisin waktu di studio daripada di rumah
22. pacar sering komplain karena lo kayanya kurang rekreasi
23. lo ninggalin studio cuma buat beli peralatan gambar
24. lo pernah ga mandi selama seminggu karena lo pikir mandi adalah pekerjaan sia-sia, membuang waktu dan air
25. lo sering banget bermimpi tentang maket proyek lo
26. alih-alih denger kata ‘supermodel’, lo malah langsung mikirin tentang model maket
25. ade lo yang masih empat belas tahun bahkan punya kehidupan sosial yang lebih baik daripada lo
26. lo seneng banget hang out ke ‘Home and Garden Fair’.
27. lo tau semua tempat makan 24 jam di kota lo
28. waktu tidur temen lo dalam satu hari kayanya lebih lama dibanding waktu tidur lo dalam satu minggu
29. lampu-lampu jalan udah dimatiin dan lo masih bangun
30. keluar jam tiga subuh dan orang-orang pada tau lo kemana
31. apapun yang lo makan selalu yang praktis
32. rokok adalah sahabat lo
33. kadang-kadang lo ngabisin weekend lo dengan bikin tugas
34. satu-satunya bangunan di kampus yang masih terang benderang di waktu malam adalah studio
35. lo bilang “ini MASIH jam 12 malem, masih ada waktu untuk ngeberesin semua tugas”
36. ga menghiraukan kapan matahari terbit atau tenggelam
37. nanya “jam berapa ini?”, temen lo jawab “jam 10” terus lo nanya lagi “pagi apa malem?”
38. rasanya lo pengen bunuh kawan sekosan lo karena dia bilang “aduh, gue abis begadang nih belajar sampe jam 12”.

*Najong banget ga sih ngomong kaya gitu di depan lo yang ga tidur berhari-hari?

39. ketika ga sengaja jari lo luka, hal pertama yang lo pikirin adalah “apa gue bisa nyelesain maket dengan tangan terluka seperti ini?”
40. jadi ngerti kenapa kebanyakan arsitek tu berkacamata dan berambut putih
41. nyebut nama arsitek-arsitek top dunia seolah-olah mereka temen deket lo, “eh, udah tau belom proyeknya si Tadao atau si Frank atau si Calatrava?”
42. bisa dengerin semua koleksi lagu lo dalam satu malam
43. lebih suka lagu-lagu yang ngingetin lo tentang studio atau tentang proyek yang lo kerjain
44. lo ganti selera musik lo ke lagu-lagu country atau ballad karena lo udah bosen dengerin musik POP
45. merek-merek favorit kakak cewek lo adalah Prada, DNKY, LV, dll. lo? Mastex, Staedtler, Pentel, Rotring …
46. lo sering gagal kalo pacaran karena ga ada satu pun orang yang mau menerima lo atas semua yang lo lakukan sehari-hari (pacar kalah populer dibanding denah, tampak, potongan, dll)
47. lo tanpa sengaja suka membuat konsep susunan makanan di piring lo
48. ketika denger kata weekend, lo langsung mikirin tidur
49. lo pergi ke kantin dan bilang ke pelayannya “menu biasa” dan mereka langsung ngerti
50. lo mulai make pakaian, sepatu dan asesoris serba hitam
51. lo ampe pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri hanya buat foto-foto bangunan-bangunan disana
52. lo ga inget tanggal, hari dan bulan. lo bingung kapan hari ini dan besok. yang lo inget cuma deadline ngumpul tugas
53. lo denger orang bilang “bukannya lo make baju itu kemaren sama kemarennya lagi ya?”
54. temen kosan lo ngedaftarin kamu ke ‘DAFTAR ORANG HILANG’
55. lo ngitung berapa hari (bukan jam) lo masih bangun
56. lo berharap 1 hari = 48 jam atau lebih
57. lo pergi ke minimarket tiap malam buat beli enam botol minuman energi
58. ‘pulang ke rumah’ hanya terjadi beberapa kali dalam satu semester
59. lo ngeliat ada kemiripan antara lo dengan panda (lingkeran item dibawah mata)
60. lo mulai menggunakan kata-kata yang dosen kamu gunakan
61. tempat tidur klo udah mulai koleksi sarang laba-laba
62. konsep tentang waktu bukan lagi maju ke depan, tapi malah ngitung mundur sejak proyek dikerjain (jam berapa sih sekarang? oh, udah empat jam)
63. lo mikirin tentang bunuh diri tiga kali sehari
64. ngerjain maket sepanjang malam adalah hal yang menyenangkan dan tangan yang berdarah-darah karena kepotong cutter adalah hal lumrah
65. lo lebih akrab sama temen-temen di studio ketimbang temen kosan atau sodara-sodara di rumah
66. lo ngabisin waktu lebih banyakngerjain studio daripada pacaran
67. lo ga tau siapa yang menang di pemilihan presiden dan baru tau beberapa bulan setelahnya
68. lo make penggaris sebagai ganti bat buat maen ping pong
69. lo ngetes lem mana yang merekat lebih cepat pas buat maket
70. orang nanya jurusan lo dan lo jawab ‘ARCHITORTURE’ (torture = penyiksaan)
71. ga bisa gambar tanpa dengerin musik
72. seseorang bilang ‘ikan’ dan yang lo pikirin adalah Louis I.Kahn
73. lo ga yakin hari apa hari ini
74. manusia-manusia yang online di messenger lo pas tengah malam kebanyakan temen-temen studio
75. lo tidur dari hari ini sampe besok ketika presentasi desain udah beres
76. ketika orang bertanya-tanya kenapa anak arsi sedemikian ribet ngurusin tugas padahal cuma satu mata kuliah. seandainya mereka tau kalo satu mata kuliah itu bebannya 6, 8 dan 10 SKS
77. semua permukaan datar selalu dibayangkan sebagai tempat yang kondusif untuk tidur
78. pacaran sesama anak arsi merupakan ide yang bagus karena dia mungkin bisa bantuin lo nugas
79. buku-buku yang kamu baca lebih banyak nampilin gambar ketimbang kata-kata
80. lo nyetel tiga atau lebih jam weker di kamar
81. lo memasang stiker di depan studio atau kamar yang bertuliskan ‘JANGAN GANGGU MAHASISWA ARSITEK YANG LAGI TIDUR KECUALI KALO NGANTERIN MAKANAN ATAU BARANG GRATISAN’
82. mulai menderita flu menjelang evaluasi
83. ketika temen lo nanya, “eh, mau kemana? kuliah malem ya?”, terus lo jawab “iya nih, NGULI-AH dulu”
84. lo menunda kegiatan lain karena terlalu banyak yang harus dikerjain di studio
89. menulis adalah kegiatan yang asing
90. ketika lo ga sengaja membuat coretan garis ga berguna di kertas gambar karena ketiduran
91. ketika lo bahkan bisa tidur pas lagi buang air besar
92. ketika lo berkhayal indahnya hidup jika lo kuliah di jurusan lain
93. ketika lo sering mengeluh sakit punggung dan sakit leher
94. ketika ada yang tiba-tiba menghampiri lo dan bilang “eh, jenggot lo lucu juga!” dan lo baru sadar kalo ga cukuran selama satu semester
95. ketika lo menyusun kalender untuk menyelesaikan tiap detail pekerjaan proyek lo
96. ketika temen lo bosen dengerin alesan lo yg ga bisa diajak jalan karena nugas
97. ketika lo punya nama panggilan untuk komputer, laptop, printer dan semua perlengkapan gambar. bahkan lo sering mengajak mereka ngobrol dengan memanggil nama panggilannya. “eh eh, Leppie (panggilan buat laptop), gue pengen beli prisma color yang warna turqouise deh, tapi katanya harganya udah naik ya?”
98. ketika setiap jam terbuang karena lo tidur, sebanyak itu juga lo nambah kopi
99. ketika lo mencoba untuk ngobrol dengan orang lain dan nyadar kalo lo punya bahasa sendiri dan ga seorang pun ngerti bahasa lo
100. rasa penyesalan terbesar adalah ketika ga sengaja ketiduran beberapa menit di depan laptop
101. ketika demam tinggi lebih dari 40 derajat ga bisa dijadiin alasan buat ninggalin kerjaan
102. ketika semua tugas-tugas itu jadi lebih berharga daripada nyawa sendiri

103. ketika lo tahu kalo semua yang tertulis di atas ga berlebihan, bahkan kebanyakan BENER BANGET.

perhatian bagi orang-orang yang membaca ini dan punya pacar, sahabat, anak, istri, suami, dll yang kuliah arsitektur :

harap memaklumi kehidupan kami. jangan berprasangka buruk terhadap kami. kami sama sekali tidak bermaksud menjauhkan diri dari kehidupan sosial. kami bukannya sengaja untuk tidak memiliki banyak waktu untuk kalian. ini murni tuntutan akademis. dan satu hal lagi, jangan pernah merendahkan kami karena kami selalu telat memakai toga yang kalian bangga-banggakan itu. harap maklum! Salam ARSITEK!!!!!

Kamis, 24 April 2014

Air Menunjukan Sebuah Hati Yang Tersembunyi


Dari Kota Constellation
Untuk sang petualang
Dan sebuah tempat disaat hujan
Di perjalanannya...
Kota ragu-ragu dan ragu
Disebuah pulau di rumah berwarna laut
Dataran cenderamata
Perjalanannya untuk menemukan cintanya ...

Di Lembah waktu yang hilang
Kota Akhir dari yang terakhir
Pulau Revenents
Di perjalanannya...
Kota Solitudes
Kota yang jauh jaraknya darimu
Kota Kata tentang biru
Dan kuning dan merah dan hijau
Di perjalanannya untuk menemukan cintanya ...

Dimana jalan yang dia lewati
Kota Tidur
Pemikiran yang tidak berakhir ada di dalam dirinya
Kemudian ia bermimpi
Jalan membawanya
Seseorang yang sedang mencari sesuatu membawanya
Dalam diam sepanjang malam

Dimana Kota yang tidak ada, ada
Itu membawa dia
Dalam diam sepanjang malam
Dekat dengan Kota Kenyataan;
di sinilah kita menemukan jalan ...

Gunung Orison
Kota Hari
Pohon yang terhilang
Diperjalanannya ...

Utara dari cintanya
Jalan melalui lembah kegelapan
Pulau-pulau yang bukan dari dunia ini
Diperjalanannya untuk menemukan cintanya ...

Ini adalah jalan panjang menembus kegelapan
Dengan cara pendeta
Yang pendeta nyanyikan untuk dunia
Dan dari perjalanan cinta, yang tidak hilang dalam kekekalan
Lembah dimana bulan ini terjebak di pohon-pohon
Air menunjukkan sebuah hati yang tersembunyi
Tegak ke tengah malam
Diperjalanannya...
Perumpamaan hari
Ruang Buku
Dimana angin datang kepadanya dan menyapanya...

Kamis, 25 April 2013

Palu Menghancurkan Kaca


"Palu Menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja."



Apa makna dari pepatah kuno diatas?

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!

Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita.

Kamis, 21 Maret 2013

KETULUSAN DARI SEORANG TUKANG BANGUNAN


Saat seseorang mendapat pekerjaan sulit, dia akan mengerahkan seluruh kemampuannya. Tetapi saat mendapat pekerjaan mudah, seseorang cenderung menyepelekannya.

Ada dua orang pemuda yang mendapat pekerjaan sebagai tukang bangunan. Proyek yang harus mereka jalankan adalah membangun sebuah rumah milik saudagar kaya. Pemuda pertama, yang bertubuh besar mendapat tugas membuat pintu dan kayu. Sedangkan pemuda kedua yang bertubuh kecil mendapat tugas mengaduk semen dan menyusun batu bata.

Pemuda pertama senang karena menganggap pekerjaannya sangat mudah dan tidak perlu banyak tenaga, pemuda kedua tidak banyak mengeluh karena dia berpikir akan memberikan yang terbaik.

Saat tiba di lokasi pembangunan, sang pemuda pertama sangat terkejut karena rumah yang dibangun ternyata rumah model kuno, memerlukan pintu dan jendela yang penuh ukiran. Sang mandor langsung mengajarkan cara mengukir pada pemuda pertama. Meskipun telah diajarkan berkali-kali, sang pemuda pertama tidak bisa mengukir dengan baik, karena sejak awal dia berpikir bahwa pekerjaannya mudah sehingga menyepelekan.

Berbeda dengan pemuda kedua, dia bisa mengaduk semen dan menyusun bata dengan baik walaupun hanya diajarkan sesekali.

Timbul niat untuk bertukar posisi. Pemuda pertama menawarkan diri untuk menggantikan si pemuda kedua, merekapun bertukar pekerjaan.

Saat sore tiba, sang mandor kembali ke rumah yang dibangun. Dia terpesona dengan satu pintu yang memiliki ukiran halus dan indah. “Siapa yang membuat ukiran ini?” tanya sang mandor. Pegawai yang lain langsung menunjuk ke arah pemuda dua.

Sang mandor langsung menghampirinya lalu bertanya bagaimana si pemuda yang tidak memiliki latar belakang mengukir bisa menghasilkan ukiran pintu yang indah.

“Bagi saya, sederhana saja pak,” ujarnya dengan wajah yang rendah hati. “Lakukan semuanya dengan tulus dan jangan pernah meremehkan apapun. Dengan begitu, saya lebih mengerti saat diajarkan dan bersungguh-sungguh mengerjakannya,” lanjut sang pemuda. “Jika kita bekerja dengan kesungguhan hati, maka hasilnya akan luar biasa,”

Hal yang paling menakutkan bukanlah mendapat pekerjaan yang sulit, tetapi mendapat pekerjaan yang mudah. Karena saat mendapatkan pekerjaan yang mudah, kita cenderung meremehkannya.

Satu pelajaran hebat dari seorang tukang bangunan. Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi kita semua.

Sabtu, 16 Maret 2013

Kisah Dari Benang Sulam


Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang meyulam sehelai kain.
Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya,
apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang meyulam sesuatu di atas
sehelai kain.
Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah
benang ruwet.
Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, "Anakku,
lanjutkanlah permainanmu,
sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan
kupanggil dan
kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari
atas."

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu sembrawut
menurut pandanganku.
Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, "Anakku, mari ke
sini, dan duduklah di pangkuan ibu."
Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,
dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah
sekali.
Aku hampir tak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah
benang-benang ruwet.

Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang ruwet dan kacau,
tetapi engkau tidak menyadari bahwa dia atas kain ini sudah ada gambar yang
direncanakan, sebuah pola,
ibu hanya mengikutinya." "Sekarang, dengan melihatnya dari atas, kamu dapat
melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan."

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada ALLAH,
"apa yang Engkau lakukan?"
Ia menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah, "Tetapi
nampaknya hidup ini ruwet,
benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna
yang cerah?
Kemudian ALLAH menjawab, "kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga
menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini.
Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di
pangkuan-Ku,
dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku!"

SERING KALI KITA TIDAK MENGERTI APA YANG ALLAH INGINKAN DALAM HIDUP KITA ..
TAPI PERCAYALAH BAHWA SEMUA YANG TELAH DIA IJINKAN TERJADI DALAM HIDUP KITA
ADALAH YANG TERBAIK.

Kisah Piring Kayu


Disebuah keluarga, ada seorang kakek tua yang hidup bersama anak, menantu dan seorang cucu laki-laki. Penglihatan si kakek sudah kabur. Ia sudah tidak dapat mendengar dengan baik. Lututnya sudah mulai bergetar.
Jika ia duduk dekat meja makan, ia tidak dapat lagi memegang sendok. Kadang-kadang ia lupa pula sup di atas taplak meja. Dari dalam mulutnya selalu saja sup itu mengalir lagi keluar.

Anak laki-laki dan menantu perempuannya merasa jijik dengan hal itu. Oleh sebab itu kakek tua itu akhirnya duduk sendirian di sudut, di belakang sebuah tungku api. Mereka memberi makan hanya dengan mangkok yang kecil. Ia sering tidak mendapat makan dan minum yang cukup dan tentu saja ia tetap
lapar dan haus. Ia melihat apa saja yang ada di meja makan dengan sedih, selanjutnya keluarlah air matanya.

Suatu ketika jemarinya yang sudah tua tidak dapat lagi memegang mangkuk. Mangkuk itu jatuh dan pecah. Menantu perempuannya mengumpat dan mencaci-maki. Tapi, kakek tua itu tidak berkata sedikit pun. Ia membiarkan
semuanya terjadi. Lalu Menantunnya itu membelikannya sebuah piring yang terbuat dari kayu dengan harga yang tidak terlalu mahal. Kini dengan piring kayu itu kakek tua itu harus makan. Piring kayu ini dapat membuat si kakek tua lebih tenang karena tidak dapat pecah.

Suatu hari cucunya yang masih berumur empat tahun mengumpulkan batang-batang kayu di tanah.

"Apa yang sedang kamu buat, Nak ?" tanya ayahnya.

"Saya sedang membuat sebuah piring kayu ," jawab anaknya polos, "dengan piring ini ayah dan ibu akan makan, jika nanti saya sudah besar."

Sejurus kemudian ayah dan ibunya saling bertatapan dan mereka mulai menangis. Sejak kejadian itu mereka selalu memapah sang kakek tua ke meja makan, untuk makan bersama. Jika ia lapar atau haus, mereka segera membawakan makanan dan minuman untuknya. Mereka tidak berkata apa-apa, ketika sedikit saja makanan atau minuman tumpah ke lantai.

Semoga cerita ini bisa menjadi pengingat bagi kita, bahwa seberapa menjengkelkan, menyebalkan bahkan lebih buruk dari itu perasaan kita terhadap orang tua kita.....ketahuilah bahwa mereka-lah orang yang telah melahirkan kita.

Minggu, 17 Februari 2013

Nilai Sebuah Kehidupan


Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

=================================================

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!

Selasa, 12 Februari 2013

Diamnya Sang Suami




Tak seperti perempuan yang spontan dan lebih terbuka mengungkapkan isi hatinya saat sedih ataupun gembira, para suami lebih cenderung untuk diam, menanggapi banyak hal hanya dengan hanya sekedar tersenyum dan atau bersikap secukupnya. Sifat tertutup yang kebanyakan dimiliki para suami juga membuat mereka hanya bisa membagi perasaan dengan orang terdekat dan dikasihi. Nah, saat mereka kehilangan orang terdekatnya itulah, mereka biasanya lebih merasa kesepian karena tak ada lagi teman untuk berbagi. Bahkan lebih kesepian dibandingkan dengan para wanita.

Istilah lelaki adalah mahluk jantan dan kuat menjadikan para suami itu memiliki kekuatan lebih untuk menyimpan rasa sakit hatinya walau bagaimanapun menyakitkan. Kebanyakan Orang melihat mereka akan tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya, tanpa harus ekspresif menunjukkan raut wajah sedih atau kecewa.

Demikian halnya jika suami sedang menghadapi masalah. Kebanyakan dari mereka akan lebih memilih menyelesaikannya sendiri dan atau hanya dengan orang yang paling dipercayanya. Dan ketika mereka harus bersedih, mereka akan memastikan dahulu bahwa tak ada satu orang pun yang tahu karena beliau beliau itu akan lebih memilih menangis diam-diam. Sebagian mungkin karena tak ingin dicap sebagai lelaki yang lemah. Itulah kenapa suami jarang menunjukkan sensitivitasnya di depan orang banyak. Hal ini sangat berbeda sekali dengan para istri yang terkadang bisa curhat dengan siapa saja dan di mana saja.

Maka, bersyukurlah menjadi seorang istri dan wanita, karena semua orang akan memaklumi semua tangisan, curhatan, dan sikap ekspresif. Saat perempuan menghadapi masalah,dukungan pun datang dari sana-sini. Hal ini akan sangat berbeda dengan para suami yang cenderung lebih suka menghadapinya sendiri. Beliau beliau itu biasanya mempunyai jurus jitu dan akan lebih nyaman untuk mengobati kesedihan, seakan akan gaya tersebut mampu menunjukkan kepada dunia bahwa mereka baik-baik saja.

Sebagian dari para suami mungkin akan memilih teman untuk berbagi masalah mereka. Pernahkah anda mendengar bahwa bagi para lelaki, terutama yang belum berkeluarga, bahwa dunia mereka adalah saat bersama dengan teman temannya. Hal ini mungkin saja akan tetap berlangsung saat para lelaki sudah menjadi suami. Jadi alangkah kurang pas jika mungkin anda memberikan pilihan kepada mereka untuk memilih antara anda atau teman-temannya. Sesekali memberikan rehat sejenak untuk mereka berkumpul dengan teman temannya adalah perlu. Karena, dengan berkumpul dengan teman adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk melupakan masalah dan mengembalikan semangat mereka setelah mungkin berada pada keadaan terpuruk.

Hal lain yang bisa membuat para suami terhibur adalah dengan melakukan kegiatan yang merupakan hobi mereka. Menurut penelitian, para lelaki dan hobi merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Jika mereka suka main bola,otomotif atau apapun, mereka akan sangat berkeinginan untuk bisa mengisi waktu kosong yang biasa mereka habiskan bersama Anda. Maka dari itu, berikan jeda untuk para suami agar merasakan kegembiraan dengan hobi dan kegiatan favoritnya. Hal ini juga sebagai penghargaan atas kerja keras mereka selama ini dalam menghabiskan waktu dan pikiran yang selalu terfokuskan untuk keluarga.